Beranda | Artikel
Belajar Nahwu 1 Bulan (bagian 22)
Minggu, 16 Agustus 2015

images23

Bismillah.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah, alhamdulillah pada kesempatan ini kita bisa berjumpa kembali dalam pelajaran bahasa arab dengan kitab muyassar.

Pada bagian-bagian terdahulu sudah kita bahas tentang marfu’aatul asmaa’ dan masnhubaatul asmaa’.

Marfu’aatul asmaa’ adalah kelompok isim yang harus dibaca marfu’. Marfu’aat ini mencakup fa’il, na’ibul fa’il, mubtada’, khobar, isim kaana, dan khobar inna.

Fa’il adalah isim marfu’ yang terletak setelah fi’il ma’lum (kata kerja aktif). Na’ibul fa’il adalah isim marfu’ yang terletak setelah fi’il majhul (kata kerja pasif). Fa’il dan na’ibul fa’il ditemukan dalam jumlah fi’liyah.

Jumlah fi’liyah adalah kalimat/jumlah yang diawali dengan fi’il. Apabila fi’il tersebut membutuhkan objek maka disebut fi’il muta’addi. Apabila ia tidak membutuhkan objek disebut dengan fi’il lazim. Objek dalam bahasa arab disebut sebagai maf’ul bih. Maf’ul bih harus dibaca manshub.

Mubtada’ adalah isim marfu’ yang terletak di awal kalimat/jumlah. Mubtada’ adalah yan diterangkan, sedangkan khobar adalah yang menerangkan. Mubada’ dan khobar harus dibaca marfu’. Mubtada’ dan khobar adalah unsur utama dalam jumlah ismiyah. Jumlah ismiyah adalah kalimat/jumlah yang diawali dengan isim/kata benda.

Untuk mengunduh teks materi selengkapnya buka di sini [klik]


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/belajar-nahwu-1-bulan-bagian-22/